Rabu, 02 Oktober 2019



Paper Sosiologi Kehutanan                                                          Medan, 02 Oktober 2019

 SOSIAL BUDAYA SUKU KOROWAI
Dosen Penanggungjawab:
Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.si.

Disusun :
Yohan Marbun
171201090
MNH 5








                                                                             










PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019








KATA PENGANTAR

            Puji syukur sya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dalam bentuk paper, tanpa suatu halangan yang amat berarti hingga saya dapat menyelesaikan paper ini dengan baik.
            Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telas berpartisipasi dalam pembuatan paper ini, dan kepada Dosen mata kuliah Sosiologi Kehutanan Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si. Tugas paper yang diberi judul “Budaya Sosial Kabupaten Dairi’. Diharapkan paper ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
            Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila ada kata didalam paper ini yang kurang berekenan kami mohon maaf. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan paper ini. Semoga paper ini bermamfaat bagi pembaca sekalian.








Medan, 02 Oktober 2019


                                                                                                                         penulis












PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak pernah lepas dari “Budaya” karena manusia merupakan pembentuk budaya itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan dan kebudayaan akan selalu hidup dan berkembang jika manusia melestarikannya. Hubungan erat antara manusia (terutama masyarakat ) telah diungkapkan lebih jauh oleh E. B. Tylor (1871) dalam bukunya Primitive Culture: kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.


Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Bangsa yang memiliki beragam kebudayaan, agama, dan suku bangsa. Salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia adalah Suku Korowai yang tinggal di pedalaman Papua dengan populasi sebanyak 3000 ribu orang  . Suku bangsa ini baru ditemukan 30 tahun yang lalu karena kehidupan mereka yang masih sangat terisolasi di pedalaman Papua. untuk itu sangat penting bagi kita sebagai penerus bangsa mengetahui suku-suku bangsa yang tertinggal sehingga pengetahuan kita tidak terbatas mengenai keberadaan suku-suku bangsa yang ada di Indonesia.





1.2  Rumusan Makalah

1.    Apa yang dimaksud dengan kebudayaan secara umum?
2.    Apa yang di maksud dengan kebudayaan menurut para ahli?
3.    Bagaimana Karakteristik kebudayaan Suku Korowai?
4.    Bagaimana wujud dan komponen kebudayaan Suku Korowai?


1.3  Tujuan

1.    Untuk mengetahui definisi kebudayaan secara umum.
2.    Untuk mengetahui definisi kebudayaan menurut para ahli.
3.    Untuk mengetahui karakteristik kebudayaan Suku Korowai.
4.    Untuk mengetahui wujud dan komponen kebudayaan Suku Korowai.

1.4  Manfaat

1.    Mengetahui definisi kebudayaan secara umum.
2.    Mengetahui definisi kebudayaan menurut para ahli.
3.    Mengetahui karakteristik kebudayaan Suku Korowai.
4.    Mengetahui wujud dan komponen kebudayaan Suku Korowai.










PEMBAHASAN
         
          2.1 Definisi Kebudayaan Secara Umum
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

          2.2 Definisi Kebudayaan menurut para ahli
1. Koentjaraningrat: Menurut Koentjaraningrat, bahwa pengertian kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengn belajar.
2.  E.B. Taylor: Pengertian kebudayaan menurut E.B. Taylor bahwa arti kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

          2.3 Bahasa Suku Korowai
Bahasa suku Korowai termasuk dalam keluarga Awyu-Dumut (Papua Tenggara) dan merupakan bagian dari filum Trans-Nugini. Sebuah tata bahasa dan kamus yang telah diproduksi oleh ahli bahasa misionaris Belanda.


          2.4 Pakaian Adat Suku Korowai
Suku Korowai merupakan satu-satunya suku di Papua yang tidak menggunakan Koteka.
·       Kaum pria hanya memasukkan organ vital ke dalam skortum untuk menutupinya.
·       Kaum wanita hanya menggunakan rok yang terbuat dari daun sagu.
                               
          2.5 Rumah Adat Suku Korowai
Rumah adat Suku Korowai disebut dengan Rumah Tinggi (rumah pohon). Rumah tinggi merupakan salah satu ciri khas dari Suku Korowai. Rumah Tinggi dapat mencapai 8-12 meter atau bisa mencapai 45 meter jika berada di hulu sungai. Rumah Tinggi biasanya memiliki 2-3 ruangan didalamnya. Terdapat sedikitnya 3 alasan mengapa suku Korowai memilih untuk tinggal di Rumah Tinggi, pertama agar mereka merasa aman dari serangan musuh. Kedua, mereka akan lebih mudah dalam mengawasi dan mendapatkan hewan buruan. Ketiga, mereka menganggap bahwa Rumah Tinggi merupakan warisan dari nenek moyang sehingga mereka merasa nyaman untuk tinggal disana.







          2.6 Makanan Suku Korowai
Suku Korowai merupakan salah satu suku yang masih mengonsumsi daging manusia, namun daging manusia yang mereka konsumsi bukanlah daging sembarangan. Berdasarkan kepercayaan yang mereka anut mereka hanya membunuh manusia yang dianggap melanggar aturan dan kepercayaan mereka. Salah satunya manusia yang dianggap sebagai penyihir akan dicurigai, dibunuh, dan dimakan. Selain mengonsumsi daging manusia suku Korowai juga mengonsumsi umbi-umbian, paki, sagu, pisang, dan hewan-hewan buruan.

          2.7 Tradisi Suku Korowai
Menurut tradisi suku Korowai orang-orang yang melanggar adat akan mendapatkan hukuman yang mengerikan. Ritual kanibalisme merupakan salah satu ritual yang ada di Suku Korowai. Setelah dibunuh, manusia itu kemudian di makan secara mentah dan biasanya diminum darahnya. Ritual ini masih dilakukan karena masih mempertahankan tradisi para tetua adat.


          2.8 Letak Suku Korowai
Suku Korowai menempati pedalaman Papua, Indonesia.



GALERI FOTO

2.4 Pakaian Adat suku Korowai 




2.5 Rumah Adat Suku Korowai (Rumah Tinggi)


2.6 Makanan Suku Korowai

Umbi-umbian





2.7 Tradisi Suku Korowai
"kanibalisme"






PENUTUP

        3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas maka saya  dapat menyimpulkan bahwa kebudayaan Suku Korowai merupakan salah satu kebudayaan dari sebegitu banyaknya kebudayaan Indonesia yang harus diperhatikan dan dipelajari. Hampir sama dengan suku-suku lain yang ada di Tanah air Suku Korowai juga memiliki keunikan dan Karakteristik tersendiri yang membuat kebudayaan mereka berbeda . Untuk itu mempelajari kebudayaan suku lain merupakan suatu hal yang penting untuk menambah wawasan kita tentang berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia.
         
          3.2 Saran
Semoga pengetahuan kita bertambah setelah membaca makalah ini. Mempelajari kebudayaan suku lain sangat penting bagi kita untuk menambah wawasan kita mengenai kebudayaan suku-suku lain yang ada di Indonesia. Pengetahuan akan kebudayaan suku sendiri tetap harus dijadikan prioritas, namun akan lebih baik lagi jika kita sebagai Warga Negara Indonesia yang memiliki beragam Kebudayaan ini memiliki keinginan untuk mempelajari kebudayaan suku-suku lain sebagai wujud persatuan Indonesia.




DAFTAR PUSTAKA
1.    www.google.co.id


2 komentar:

manfaat Pohon Puspa (Schima wallichii)

  Makalah Penilaian Hutan                                                                  Medan,   Oktober 2019 MANFAAT EKONOMI HASI...